Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

piagam gumi sasak

Gambar
Piagam Gumi Sasak Jati Diri Kebudayaan Suku Sasak Peristiwa bersejarah bagi kebudayaan yang ada di NTB,masyarakat Sasak,Samawa, dan Mbojo. Piagam Gumi Sasak dibacakan pada tanggal 26 Desember 2015 oleh Dr.Muhammad Fajri,M.A di Museum NTB. Berkumpul tokoh-tokoh masyarakat NTB yang bertujuan untuk merumuskan sebuah pernyataan sikap. Pernyataan sikap ini dilakukan karena kegundahan tentang konsep kebudayaan yang semakin hari semakin mengarah ke arah yang salah atau ke hal negatifnya. Banyaknya fonemena atau isu-isu yang terjadi secara tertulis maupun lisan sehingga menggundahkan masyarakat mengenai kebudayaan NTB tanpa adanya konfirmasi langsung kepada pihak yang memiliki kebudayaan itu sendiri. Pada hakekatnya tidak akan ada yang menjaga kehormatan kebudayaan selain dari kita semua sebagai generasi pemuda, generasi penerus. Penting sekali bagi kita untuk menjaga kebudayaan leluhur yang kita punya. Menghidupkan kembali jati diri budaya sasak, dan bisa berkarya. Menu...
Gambar
PERAJE Lombok adalah salah satu pulau yang di Indonesia yang memiliki berbagai macam adat, istiadat dan kebudayaan. salah satunya adalah Peraje. Peraje adalah tradisi Lombok atau sering disebut juga dengan "Arak-arakan Peraje" tradisi ini bisa digunakan pada saat acara pernikahan atau Khitanan. Pengantin di usung di atas peraje yang terbuat dari kayu dan dibentuk seperti kuda-kudaan dan dikelilingi sebelum sampai tujuan (rumah mempelai wanita) dengan diiringi tabuhan musik tradisional asli suku sasak yakni Gendang Beleq dan adapula yang menggunakan Kecimol (musik modern) Lombok.  Peraje ini bertujuan untuk membuat hati pengantin bahagia agar merasakan menjadi seorang putri. Namun seiring berjalannya waktu peraje ini sudah jarang di temukan, sekarang lebih menggunakan acara adat seperti nyongkolan. Ada banyak pengiring juga yang menggunakan pakaian adat Lombok. Biasanya juga pengantin melemparkan uang dari atas kepada warga.   

Medaq Api

Medaq Api adalah salah satu tradisi yang ada di Lombok, yang bertujuan sebagai perayaan atas kelahiran anak dalam suatu keluarga yang di tandai dengan di lemparkan uang recehan ke tanah (juretan kepeng) kemudian warga berebutan mengambilnya dan juga sekaligus memberi nama anak yang telah lahir. Hal ini harus di lakukan dengan orang yang ahli atau biasa disebut Dukun Beranak. Tidak sembarang orang yang bisa melakukan tradisi ini. Medaq Api dilakukan saat tali pusar bayi sudah terputus biasanya setelah 7hari-9hari setelah kelahiran dan di laksanakan pada pagi hari pukul 06.00-07.00 untuk bayi perempuan sedangkan untuk bayi laki-laki bisa di atas pukul 07.00 pagi. Keluarga yang melakukan tradisi Medaq Api ini harus menyiapkan berbagai macam peralatan, seperti  kopiah (bayi laki-laki) mukenah (bayi perempuan) atau peralatan solat yang lainnya, Al-Qur'an, buku, bolpoin, sapu lidi, gunting, pisau,benang hitam dan benang putih, rampe, dan uang logam, kelapa, dan kulit kelapa, beras kuni...